Minggu, 03 Mei 2020

KORUPSI MASUK SURGA, kumpulan artikel "pilihan" di Kompasiana

ISBN : 978-602-51497-9-5
108 halaman
14 cm x 20 cm


Rasuah atau korupsi memang semacam candu bagi sebagian orang Indonesia. Bahkan, sebenarnya, korupsi tidak kalah berbahaya daripada narkoba–membuat penggemarnya kecanduan dan mengajak orang-orang di sekitarnya.
Awal 1980-an Muchlas Ade Putra sudah menyanyikan Anak Desa dengan satu liriknya berbunyi, “Korupsi menghambat pembangunan.” Meski kalangan elite pernah mendengar lagu itu pada masa kecilnya, tidaklah menjadi “pengingat” ketika dewasa, bahkan menjadi kakek-kakek.
Korupsi pun hampir menjadi “candu” bagi Gus Noy alias Agustinus Wahyono sehingga tidak sedikit tulisannya bertemakan “korupsi” dipajangnya di Kompasiana sejak bergabung pada 5 Maret 2013 Sebagian di antaranya mendapat stempel “Pilihan” (Highlight), dan segelintir saja yang distempel “Artikel Utama” oleh redaktur.
Dua puluh dua artikel non-fiksinya yang berstempel “Pilihan” itu terhimpun dalam buku ini. Tahun penayangannya antara 2014 sampai 2019 atau 5 tahun.
Judul buku ini berasal dari artikel berjudul sama, “Korupsi Masuk Surga”, yang terpajang pada 2 Maret 2018. Judulnya cukup mewakili sebagian artikel beraroma rasuah (korupsi), karena tindak pidana korupsi telah menjadi semacam budaya (tradisi), dan pengidapnya sama dengan psikopat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar